PENGAMATAN GERHANA YANG AMAN DAN BERKESAN

MediaBengkah.com - Mengamati Gerhana Matahari pada dasarnya memandang Matahari baik langsung maupun tak langsung. Maka butuh teknik khusus dalam mengamati Gerhana Matahari agar bisa menyaksikan peristiwa langit langka ini namun juga menjaga mata tetap sehat. Mata kita secara refleks akan sangat menyipit dan berkedip lebih cepat manakala menatap Matahari langsung, seiring terang benderangnya Matahari dan langit di latar belakang. Hal itu diikuti pupil yang mengecil sesempit mungkin. Sehingga jumlah sinar Matahari yang masuk ke dalam lensa mata menjadi sesedikit mungkin. Refleks ini berguna untuk melindungi sel–sel batang dan kerucut di retina yang sangat sensitif terhadap cahaya. Sebaliknya dalam kondisi langit redup hingga gelap, seperti dalam puncak Gerhana Matahari, mata menjadi kurang menyipit, berkedip lebih pelan dan pupil terbuka lebih lebar. Hal ini membuat jumlah sinar Matahari yang memasuki lensa mata menjadi lebih besar. Termasuk diantaranya adalah sinar ultraungu, sinar dengan energi terbesar. Sinar ultraungu mampu menyebabkan reaksi kimiawi di retina yang dapat berdampak berkurangnya ketajaman penglihatan dan dapat berakhir pada kebutaan temporer maupun permanen. Saat proses kerusakan itu mulai terjadi, tak ada mekanisme internal tubuh yang “memberitahu” terjadinya kerusakan (misalnya rasa panas atau sakit), kecuali pandangan yang mulai berkurang dan menghilang. Secara umum mata manusia hanya sanggup menoleransi terangnya sinar Matahari langsung sebesar hanya 0,00002 bagian saja. Situasi tersebut hanya terjadi bila 99,998 % cakram Matahari tertutupi. Karena itu jangan menatap Gerhana Matahari secara langsung tanpa menggunakan pelindung mata apapun. Meskipun mata berkedip lebih sering tatkala menatap Matahari, namun lama kedipan tersebut tidak sebanding dengan berlebihnya jumlah sinar ultraungu Matahari yang terlanjur masuk. Cara pengamatan Gerhana Matahari yang dianjurkan adalah dengan menempatkan penghalang optis memadai di antara mata kita dengan Matahari, sehingga sinar Matahari yang memasuki telah terkurangi sedemikian rupa hingga mencapai batas aman. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan :

a. Filter Matahari, yang berbentuk kacamata Matahari. Yang diperbolehkan adalah filter ND5 (Neutral Density 5) yakni yang hanya bisa melewatkan 0,00001 bagian sinar Matahari. 
b. Kacamata pengelas (welder glass) bernomor minimal 14. 
c. Filter–buatan–sendiri, berupa tiga lapis negatif film fotografi hitam putih mengandung perak yang telah dipapar cahaya dan dicuci lalu direkatkan menjadi satu 

Proses pengamatan Gerhana Matahari melalui filter Matahari, kacamata pengelas maupun filter–buatan–sendiri memiliki satu aturan tegas. Pengamatan harus mematuhi rumus 1:1 (satu banding satu), sehingga jika kita mengamati Gerhana Matahari selama maksimal dua menit maka harus diikuti jeda (istirahat) pengamatan selama dua menit pula. Sebaliknya terdapat cara pengamatan Gerhana Matahari yang sangat tidak dianjurkan karena berbahaya bagi mata manusia. Yaitu : 

a. Menggunakan pantulan sinar Matahari pada air yang tenang. Sebab intensitas sinar Matahari yang terpantulkan masih sebesar 0,02 bagian sehingga masih jauh di atas nilai ambang batas sinar Matahari aman bagi mata manusia (0,00002 bagian saja). 
b. Menggunakan bagian dalam disket (floppy disk) berupa cakram magnetik hitam, karena intensitas sinar Matahari yang diteruskan masih masih jauh di atas nilai ambang batas sinar Matahari aman 
c. Menggunakan CD (compact disc), alasannya sama dengan butir b. 
d. Menggunakan film X–ray / Roentgen yang telah terpakai, alasannya sama dengan butir b. 
e. Menggunakan filter fotografi netral dengan beragam kerapatan maupun kombinasi filter fotografi (termasuk filter polarisasi silang), alasannya sama dengan butir b. 
f. Menggunakan filter–buatan–sendiri dari negatif film berwarna, alasannya sama dengan butir b. 
g. Menggunakan filter apapun yang dapat meneruskan cahaya benda terang selain Matahari (misalnya sinar Bulan).





Guna membantu masyarakat luas dalam mengamati Gerhana Matahari Cincin 29 Rabiul Akhir 1441 H / 26 Desember 2019 M sekaligus melaksanakan tugas–tugas kefalakiyahan, maka Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama menggelar pengamatan di sejumlah titik. Hingga Ahad 25 Rabiul Akhir 1441 H / 22 Desember 2019 M, titik–titik pengamatan yang terdaftar adalah : 

1. Pulau Rempang, Kota Batam (propinsi Riau Kepulauan), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Gresik Jawa Timur. Narahubung Bp. H. Abdoel Moeid (082134323232). 
2. Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, Kota Lampung (propinsi Lampung), diselenggarakan oleh IAIN Raden Intan bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PWNU Lampung. Narahubung Bp. Said Djamhari (08127252424). 
3. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Kota Jakarta Barat (propinsi DKI Jakarta), diselenggarakan oleh Takmir Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari bekerja sama denganLembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta. Narahubung Bp. H. Abdul Kholik (081298172013). 
4. Fakultas Syariah Unisba, Kota Bandung (propinsi Jawa Barat), diselenggarakan oleh Universitas Islam Bandung bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Barat. Narahubung Bp. Encep Abdul Rojak (085842845336). 
5. Pondok pesantren at–Tibyaan Sindang, Kabupaten Majalengka (propinsi Jawa Barat), diselenggarakan oleh pondok pesantren at–Tibyaan bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PCNU Majalengka. Narahubung Bp. Aaq (085224060845). 
6. Pondok pesantren Riyadlus Salaam Salopa, Kabupaten Tasikmalaya (propinsi Jawa Barat), diselenggarakan oleh pondok pesantren Riyadlus Salaam bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PCNU Tasikmalaya. Narahubung Bp. Ayi (082120021493). 
7. Masjid Jami’ Mujahidin Karanganyar, Kabupaten Kebumen (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh pondok pesantren Mamba’ul Ihsan bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PCNU Kebumen. Narahubung Bp. Kharis (087732741000). 
8. Universitas Islam Sultan Agung, Kota Semarang (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh Universitas Sultan Agung bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Tengah. Narahubung Bp. Syifaul Anam (081326089460). 
9. Masjid Agung Jawa Tengah, Kota Semarang (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh pondok pesantren Life Skill Daarun Najaah bekerja sama dengan Tim Hisab Rukyat Masjid Agung Jawa Tengah dan Lembaga Falakiyah PCNU Semarang. Narahubung Bp. M. Himmatur Riza (085640461611). 
10. Masjid Agung Baitul Ma’mur Jepara, Kabupaten Jepara (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU. Narahubung Bp. Hudi (081392777285). 
11. Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Demak. Narahubung Bp. Musyafa’ (081326308290). 
12. Masjid Agung Simpang Tujuh Kudus, Kabupaten Kudus (propinsi Jawa Tengah), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Kudus. Narahubung Bp. Azhar Latif (085866449944). 
13. Masjid Raya al–Akbar, Kota Surabaya (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur. Narahubung Bp. Syamsul Maarif (082232866689). 
14. UIN Sunan Ampel, Kota Surabaya (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel. Narahubung Bp. Agil (085649689439). 
15. Masjid Jami’ Baitul Mukminin Jombang, Kabupaten Jombang (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Jombang. Narahubung Bp. Mujazun (085730535040). 
16. Alun–alun Mojokerto, Kabupaten Mojokerto (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Mojokerto Astro Club bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah PCNU Mojokerto. Narahubung Ibu Siti Alfa Nurhayati (085655391795). 
17. Falak Park, Kabupaten Blitar (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Blitar. Narahubung Bp. Choirul Chuluq (085853728230). 
18. Masjid Mambaus Sholihin, Kabupaten Gresik (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh IAI Qomaruddin bekerja sama dengan Gresik Astronomy Club. Narahubung Ibu Nurrizah Churrotin (085731749880). 
19. Masjid Agung at–Taqwa Bondowoso, Kabupaten Bondowoso (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Bondowoso. Narahubung Bp. Suharyono (082232961096).

20. Bengkel Falak Indonesia, Kabupaten Jember (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh pondok pesantren Bumi Damai Annuriyah bekerja sama dengan Pemkab Jember. Narahubung Bp. KH Khotib Asmuni (087701441007). 
21. Monumen Arek Lancor Alun–alun Pamekasan, Kabupaten Pamekasan (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh IAIN Madura bekerja sama dengan BHR Pamekasan dan Lembaga Falakiyah PCNU Pamekasan. Narahubung Bp. Hosen (081344095899). 
22. Pondok pesantren al–Hikmah Purwoasri, Kabupaten Kediri (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Kediri. Narahubung Bp. Ali Mustofa (085645274534). 
23. Masjid at–Taqwa Parsanga, Kabupaten Sumenep (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Takmir Masjid at–Taqwa bekerja sama dengan lembaga Falakiyah PCNU Sumenep. Narahubung Bp. Muhammad (081935186035). 
24. Pondok pesantren al–Mubarok Lanbulan, Kabupaten Sampang (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lajnah Falakiyah al–Mubarok. Narahubung Bp. Hosnan (082336779048). 
25. Pondok pesantren Darussalam Tegalpare, Kabupaten Banyuwangi (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Banyuwangi. Narahubung Bp. Nur Yasin (085335107521). 
26. Masjid Agung Singkawang, Kabupaten Singkawang (propinsi Kalimantan Barat), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Sampang. Narahubung Bp. Su’udi Fadli (087750888463). 
27. Pondok pesantren Roudlatul Tholabal al–Karimah Bulak Kradinan, Kabupaten Madiun (propinsi Jawa Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Madiun. Narahubung Bp. Zainal Abidin (081335575923). 
28. Graha NU Balikpapan, Kota Balikpapan (propinsi Kalimantan Timur), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Balikpapan. Narahubung Bp. Ibnu Sina (08152803574). 
29. Pondok pesantren Darul Muttaqin, Kabupaten Selayar (propinsi Sulawesi Selatan), diselenggarakan oleh pondok pesantren Darul Muttaqin. Narahubung Bp. Raja Muda Lologau (081242924444). 
30. Masjid Darussalam Karanglangu, Kabupaten Lombok Utara (propinsi Nusa Tenggara Barat), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PCNU Lombok Barat. Narahubung Bp. Syamsuddin (085775701964). 
31. Pondok pesantren al–Ishlahuddiny Kediri, Kabupaten Lombok Barat (propinsi Nusa Tenggara Barat), diselenggarakan oleh Lembaga Falakiyah PWNU Nusa Tenggara Barat. Narahubung Bp. Arino Bemi Sado (081808818945)

Media Center:
Bp. Ma’rufin Sudibyo (089624772223)
Bp. Hendro Setyanto (0817201714)

Belum ada Komentar untuk "PENGAMATAN GERHANA YANG AMAN DAN BERKESAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel